Borobudur bukan hanya tempat yang menyimpan kekayaan budaya dan spiritual, tetapi juga surga kuliner tradisional. Salah satu camilan khas yang masih dibuat secara tradisional hingga kini adalah rengginan, kerupuk dari nasi yang melalui proses fermentasi dan penjemuran. Di desa-desa sekitar Borobudur Candi, pembuatan rengginan masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, dan kini dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik.

Rengginan Borobudur memiliki rasa yang gurih, tekstur renyah, dan aroma khas hasil dari proses penjemuran alami di bawah terik matahari. Proses pembuatannya bisa disaksikan langsung di beberapa desa wisata yang dikelola oleh Balkondes Borobudur. Di sini, wisatawan dapat melihat seluruh proses dari awal hingga rengginan siap digoreng atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Aktivitas ini sangat cocok untuk dipadukan dengan tur keliling desa menggunakan VW Safari Borobudur. Dengan mobil klasik atap terbuka, pengunjung bisa menyusuri lanskap pedesaan yang asri, melewati sawah, melihat langsung aktivitas warga, dan mampir ke lokasi-lokasi terkenal seperti Gereja Ayam—ikon unik yang juga menjadi salah satu spot terbaik menikmati sunrise Borobudur dari atas bukit.

Setelah menikmati suasana desa dan pembuatan rengginan, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur, dengan pembelian tiket Borobudur yang kini bisa dilakukan secara online. Untuk menginap, tersedia banyak pilihan hotel di sekitar Borobudur, mulai dari homestay sederhana di desa wisata hingga Borobudur hotel berbintang yang menawarkan kenyamanan dan pemandangan langsung ke arah candi.

Pembuatan rengginan bukan hanya bagian dari tradisi kuliner, tetapi juga potret ketekunan masyarakat lokal dalam melestarikan warisan leluhur. Melalui wisata edukatif ini, pengunjung tidak hanya mencicipi cita rasa khas Jawa, tetapi juga memahami nilai budaya yang hidup di tengah kemegahan Borobudur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *