Punthuk Setumbu: Lukisan Fajar di Atas Borobudur

Ketika malam mulai surut dan langit perlahan berubah warna, di sebuah bukit kecil di sisi barat Candi Borobudur, matahari menyingkap tirainya dengan cara yang paling dramatis. Bukit itu bernama Punthuk Setumbu, dan ia telah menjadi saksi bisu ribuan pagi yang menggugah jiwa.

Punthuk Setumbu terletak di Desa Karangrejo, Magelang, sekitar 4 kilometer dari kompleks Candi Borobudur. Meski hanya sebuah gundukan tanah setinggi sekitar 400 meter dari permukaan laut, panorama yang ditawarkan saat fajar menjelang menjadikannya surga bagi para pemburu cahaya pertama. Dari sini, Candi Borobudur tampak bagai kapal batu yang mengambang di lautan kabut pagi, dengan siluet Gunung Merapi yang gagah dan Gunung Merbabu yang bersahaja menjulang di belakangnya.

Suasana pagi di Punthuk Setumbu begitu syahdu. Kabut tipis menyelimuti lembah, seolah menjadi tirai alam yang perlahan tersingkap saat cahaya keemasan menari di cakrawala. Suara alam yang hening, semilir angin pagi, dan kilauan mentari pertama membuat siapa pun yang hadir merasa kecil di hadapan keagungan alam dan sejarah.

Tempat ini bukan hanya favorit para fotografer dan wisatawan, tetapi juga menjadi ruang kontemplatif bagi siapa saja yang ingin menyapa pagi dengan cara yang berbeda. Punthuk Setumbu mengajarkan bahwa keindahan sejati tidak datang dari hal yang megah, tetapi dari momen yang sederhana namun bermakna—seperti menyaksikan matahari terbit di atas peradaban agung, diiringi siluet gunung yang seolah menjaga warisan dunia itu.

Punthuk Setumbu bukan sekadar spot sunrise. Ia adalah panggung alam, tempat di mana sejarah, keindahan, dan kedamaian berpadu dalam harmoni cahaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *